Bimbingan dari Master Yin Guang
2.10.
Mengapa praktisi pelafal Amituofo masih ada yang mati secara tidak wajar?
Suatu hari, Master
Yin Guang menerima sepucuk surat dari Upasaka Zhou Song-yao, isi surat tersebut
adalah sebagai berikut :
“Saya ada satu
pertanyaan, ingin memohon Master bermaitri karuna menjelaskannya. Murid telah
bervegetarian dan melafal Amituofo selama bertahun-tahun.
Didalam sutra
Buddha dikatakan bahwa : “Insan yang yakin pada Ajaran Buddha, dilindungi para
Buddha dari tiga masa di sepuluh penjuru, Dewa Naga delapan makhluk suci
pelindung Dharma, sehingga karma buruk yang pernah dilakukan sebelumnya, juga perlahan-lahan
akan tereliminasi, musuh kerabat penagih hutang juga tidak dapat melukai si
praktisi. Saya yakin ini bukanlah omong kosong belaka.
Bulan Maret tahun
ini, saya menerima kiriman kabar duka cita dari sanak saudara di Shanghai, almarhum
adalah Nyonya tua Zhang yang merupakan pengikut Buddha yang sangat tulus.
Bervegetarian selama lebih dari 20 tahun, rajin ke vihara mendengar ceramah
Dharma, dalam keseharian suka menasehati orang lain agar melafal Amituofo,
bervegetarian, hatinya sangat bermaitri karuna, bahkan sering beramal.
Namun siapa yang
menduga, suatu hari ketika dia mengantar makanan vegetarian kepada seorang
shixiong (sebutan bagi umat laki-laki dalam tradisi Mahayana), saat sedang
berjalan ditabrak mobil.
Setelah mendengar
berita ini, hatiku terkejut dan takut, sampai sekarang masih merasa ragu dan
tidak sanggup memahaminya, bahkan sahabat Dharma yang dalam keseharian melafal
Amituofo bersama kami, setelah mendengar berita begini, juga merasa sangat resah.
Maka itu saya
sengaja menulis surat ini, memohon ceramah dari Master, agar memberitahu kami
mengapa kemalangan ini dapat terjadi? Kemudian, nyonya tua itu menjelang
ajalnya menerima penderitaan begini, apakah masih dapat terlahir ke Alam
Sukhavati?
Mohon Master
menjelaskannya pada kami agar kami dapat memahaminya, agar para praktisi dapat
menenangkan hati melafal Amituofo, takkan merasa curiga lagi, kami sangat
berterimakasih pada Master!
Master Yin Guang
setelah usai membaca surat, lalu mengangkat penanya mulai menulis surat balasan
:
Menerima surat dari
anda, mengetahui bahwa ternyata pemahaman anda terhadap Buddha Dharma, belumlah
jelas adanya.
Karma buruk yang
kita perbuat sejak kalpa tanpa awal adalah tak terhingga dan tanpa batas.
“Avatamasaka Sutra” berkata : “Andaikata karma buruk yang pernah kita perbuat
memiliki wujud, maka ruangan yang seluas jagat raya juga tidak mampu
memuatnya”.
Kita harus
mengetahui, seorang praktisi bila melatih diri dengan ketulusan hati, maka
dapat mengalihkan rintangan karma. Dia dapat mengalihkan akibat karma yang
berat di masa kelahiran mendatang, menjadi akibat karma yang ringan di masa
kehidupan sekarang.
Mata orang awam
hanya dapat melihat apa yang berlaku saat ini, tidak dapat mengetahui sebab
akibat pada masa kehidupan lampau dan mendatang.
Nyonya tua ini
telah melatih diri selama bertahun-tahun, namun mengalami kematian secara tidak
wajar, mungkin saja penderitaannya ini dapat mengeliminasi karma buruk yang
pernah diperbuatnya, yang seharusnya jatuh ke tiga alam rendah, tetapi sekarang
beralih menjadi terlahir ke alam bajik.
Atau semasa
hidupnya dia pernah membangkitkan keyakinan dan tekad terlahir ke Alam
Sukhavati, maka saat menjelang ajalnya dia juga dapat terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati. Tetapi oleh karena kita tidak memiliki kemampuan gaib, makanya tidak
berani sembarangan menerka, menyimpulkan bahwa dia pasti sudah terlahir ke Alam
Sukhavati, atau sebaliknya memastikan dia tidak terlahir ke Alam Sukhavati.
Yang dapat kita
pastikan adalah berbuat baik pasti mendapat balasan yang baik, sebaliknya
berbuat jahat pasti mendapat balasan yang buruk. Orang baik yang mendapat
balasan buruk, ini dikarenakan akibat karma buruk yang dilakukannya pada masa kehidupan
lampau, bukan karena akibat karma buruk yang dilakukannya pada masa kehidupan
sekarang.
Kalian
melihat nyonya tua ini mendapat pembalasan sedemikian rupa, timbul pemikiran
bahwa berbuat baik tidak
selalu mendapat balasan yang baik, sia-sia saja melakukan kebajikan, ini
merupakan pemikiran yang sesat, maka itu barulah kalian merasa takut dan curiga.
Pandangan begini sesungguhnya sama saja dengan orang yang tidak belajar Ajaran
Buddha.
Bila yakin dengan
apa yang dibabarkan oleh Sang Buddha, pasti takkan terjadi hal begini, terhadap
Buddha Dharma timbul ketakutan dan kecurigaan. Oleh karena kebenaran Hukum
Sebab Akibat, adalah saling tumpang-tindih tak berujung-pangkal.
Benih sebab yang
kita tanam hari ini masih belum berbuah, tetapi benih karma buruk yang kita
tanam sebelumnya telah masak, sehingga langsung berbuah. Serupa dengan menanam
padi, siapa yang menabur benih duluan dialah yang panen duluan; juga seperti berhutang,
lintah darat mana yang lebih berkuasa, maka dialah yang lebih cepat memperoleh
pelunasan.
Insan yang memahami
kebenaran ini, tak peduli bertemu dengan kondisi apapun, pasti takkan timbul
kecurigaan, apakah Hukum Karma juga dapat meleset, atau meragukan Buddha Dharma
itu tidak nyata.
Andaikata tidak
memahami kebenaran Hukum Sebab Akibat yang rumit, lalu muncul kecurigaan, ini
dikarenakan belum memiliki pandangan yang benar.
Seperti yang anda
katakan, praktisi pelafal Amituofo dilindungi oleh Triratna, Dewa Naga delapan
makhluk suci pelindung Dharma, ini merupakan kebenaran yang pasti, tidak ada
yang perlu diragukan.
Balasan berat yang
mulanya harus diterima pada masa kehidupan mendatang, berubah menjadi balasan
ringan pada masa kehidupan sekarang, kebenaran yang rumit ini, kita tidak dapat
melihatnya dengan mata awam kita, maka itu tak terhindar dari memiliki keraguan
yang tidak masuk akal.
Tempo dulu di India
ada seorang Bhiksu bernama Silabhadra, tersohor di seluruh pelosok India.
Tetapi oleh karena karma buruk yang dilakukannya pada masa kelahiran lampau,
maka itu sekarang menderita penyakit berat. Penyakit ini sungguh membuatnya
sengsara, sudah pada tahap dimana dia tidak sanggup menahannya lagi, maka itu
dia berniat mengakhiri hidupnya.
Akhirnya mengundang
mukjizat, Bodhisattva Manjusri dan Bodhisattva Avalokitesvara muncul dan menasehati
dirinya : “Selama beberapa masa kehidupan lampau, kamu terlahir jadi raja,
menyakiti banyak makhluk, semula kamu harusnya jatuh ke tiga alam rendah untuk
jangka waktu yang panjang sekali. Tetapi sekarang kamu menyebarluaskan Buddha
Dharma, maka itu dengan penderitaan kecil ini untuk mengeliminasi siksaan besar
jatuh ke tiga alam rendah untuk jangka waktu yang panjang sekali. Kamu mesti
menahan sabar”.
Orang yang tidak
memahami benih sebab masa kehidupan lampau, akan mengatakan Master Silabhadra
bukanlah Bhiksu senior yang telah mencapai pencerahan, barulah menderita
penyakit yang begitu berat!
Atau ada juga orang
yang akan berkata : “Praktisi yang begitu tekun melatih diri seperti ini, juga
akan menderita penyakit berat begini, apa lagi mukjizat dan manfaat yang
dimiliki Buddha Dharma?”
Orang yang tidak
punya akar kebajikan, oleh karena hal ini maka mundur hatinya. Atau melihat
orang yang menciptakan karma buruk, tetapi memperoleh balasan baik, serupa
halnya pula, akan timbul keraguan pada Hukum Karma.
Tidak tahu bahwa
sesungguhnya ini adalah benih karma yang ditanam pada masa kelahiran lampau,
dan kemudian mendapatkan buah karmanya.
Oleh karena insan
yang melakukan kebajikan dapat mengalihkan balasan karmanya yang berat pada
masa kelahiran mendatang, menjadi balasan karma yang ringan pada masa kehidupan
sekarang, maka tentu saja, ada pelaku kejahatan yang juga telah mengalihkan
balasan karma yang ringan pada masa kehidupan sekarang menjadi balasan karma
yang berat pada masa kehidupan yang mendatang.
Hukum Sebab Akibat adalah
rumit dan sulit dijelaskan, semoga anda dapat mengamatinya.
Penulis : Venerable Shi Jian-wen
念佛人為什么還會遭受橫死?
有一天,印光大師收到一位周頌堯居士的來信,信的內容是這樣的:
“我有一個疑問,想請求老法師慈悲開示。弟子吃素念佛已經多年,佛經中說:信佛之人,為十方三世諸佛之所護念,天龍八部、大力神王常隨擁護;以前所造的惡業,也會漸漸地消滅,縱使有冤親債主,也不能危害到我們。我相信這絕不是虛妄之言。
今年三月間,我接到一位親戚從上海寄來的訃聞,死者張老太太是一位非常虔誠的佛教徒。吃素二十多年,常去道場听經,平日喜歡勸人念佛、吃素,心地非常慈悲,且常作善事。沒想到,有一天她送素菜去給某位師兄,在馬路上行走,卻被汽車撞死。我听到這樣的消息,心中非常地惊訝惶恐,到現在還是感到疑惑無法理解,就連平日我們一起念佛的居士,听到這樣的消息,也都感到非常地不安。
所以我特別寫這封信,懇求老法師開示,告訴我們為什么會有這樣的事情發生?還有,這位老太太臨終時受到這樣的痛苦,能否往生西方?請求老法師把這樣的道理說個明白,可以使大家安心地念佛,不再怀疑,非常感激您!
印光大師閱完來信,提筆回复:
接到你的來信,知道你對于佛法的道理,尚未真正的明瞭。
我們從無始以來所作的惡業無量無邊。《華嚴經》說:“如果我們所作過的惡業有体積或形狀的話,那么即使像十方虛空這么大的空間,都裝不下。”我們必須知道,一個人如果以真誠心去修持,便可以轉業。他可以把后世嚴重的果報轉為現世輕微的果報。我們凡夫肉眼,只能看見現在發生的吉凶事情,不能知道過去跟未來的因果是怎么一回事。
這個老太太多年的精進修行,一旦遭到慘死,也許她這個苦報,可以消滅她以前所造過本來應墮三惡道果報的惡業,而轉得生善道。或者如果她在生前,真的相信并發愿往生西方极樂世界,她也可在命終之后得生西方。但是因為我們沒有神通,不敢亂猜測,說她絕對往生西方,或絕對沒有往生西方。我們可以肯定的是,作善必定得善報,作惡必定得惡報。如果作善之人得到惡報,是她前世所作的惡業所產生的果報,不是現在所作的善業果報。你們見到這位老太太得到這樣的果報,心中便有作善事沒有善報,不足以行善的想法,這是錯誤的邪見,所以你們才會覺得惊恐怀疑。這樣的知見,其實跟沒有學佛的人沒有兩樣。
假如真正相信佛所說的話,絕對不會因為發生這樣的事,而對佛法產生惊恐怀疑。因為關于因果的道理,是重疊無盡的。今天种下的因還未產生果報,但以前所作的業成熟了,就馬上產生果報了。就好像种稻子一樣,先下种的人先收成;又好像欠債一樣,有權勢、有權利的人可以先討到錢。明白這些道理的人,不管遇到什么境界,絕對不會怀疑因果有誤,或怀疑佛法不實。如果不知道因果的道理复雜,而產生怀疑,那是因為還沒有具足正确的知見。如你所說,念佛的人有三寶加被,龍天護佑,這是一定的道理,不至于有所虛妄怀疑。然而,把后世嚴重的果報轉為現世輕微的果報,這樣复雜的道理,我們就不可得知了,所以不免有這种不合理的疑惑產生。
從前印度有一個戒賢法師,德高一世,名振印度各國。但卻因為他以前所造的惡業,所以生了很嚴重的病,他的病讓他非常痛苦,几乎到了無法忍受的地步,因此想要自殺。后來感得文殊、普賢、觀世音菩薩現身,勸他說:“你從前曾多世作為國王,惱害眾生,本來應當長久墮入惡道之中。現在因為你弘揚佛法,所以以人間的小苦,消滅長久墮入地獄的大苦,你應該忍耐。”不明白前世因緣的人,都會說戒賢法師不是得道高僧,才會生如此嚴重的病!或者有人也會說:“像這么有修行的人,都會得到這么嚴重的病,佛法還有什么靈感跟利益呢?”沒有善根的人,就會因此而退道心。又或者看到造惡業之人,得到善報,同樣也對因果起了怀疑。殊不知其實這都是因為前世所造的因,而后來得到的果報。既然作善的人可以把后世嚴重的果報轉為現世輕微的果報,當然也有些造惡的人會把現世輕微的果報轉為后世嚴重的果報。這些因緣果報都是复雜而難以說明的,祈望你能明察。”
《印光法師文鈔續編》上冊,頁三〇
釋見文編述