Thursday, 17 August 2017

Kata Pengantar


Bimbingan dari Master Yin Guang
Kata Pengantar
Oleh Penulis : Venerable Shi Jian-wen

Beberapa tahun yang lalu, ketika saya menuntut ilmu di Fakultas Agama Buddha, pertama kali buku yang saya baca di perpustakaan adalah “Koleksi Lengkap dari Ceramah Master Yin Guang”, waktu itu saya baru membaca beberapa halaman dari Wen Chao (Catatan Master Yin Guang) dan sebagian kecil dari riwayat beliau, namun di benakku telah muncul perasaan hormat dan keyakinan hati yang paling tinggi terhadap Master Yin Guang.    

Tahun silam demi memberi ceramah tentang “Sutra Usia Tanpa Batas”, jadi sering membaca Wen Chao sebagai materi pendukung. Setelah membaca Wen Chao dengan seksama, menyadari bahwa betapa berharga dan pentingnya Wen Chao, makanya sering memotivasi para praktisi agar ikut membaca Wen Chao, tetapi banyak praktisi yang memprotes : “Aksara di dalam Wen Chao terlampau sulit! Tidak sanggup dipahami...........”      

Maka itu penulis berencana untuk mengutip beberapa bagian ceramah dari “Wen Chao (Catatan Master Yin Guang)”, lalu menuangkannya ke dalam bahasa umum, agar praktisi yang tidak sanggup memahami isi Wen Chao dapat menghapus rintangan aksara, bersama-sama memperoleh manfaat Dharma yang unggul.

Tahun ini penulis menempatkan kegiatan membaca Wen Chao sebagai rutinitas harian, seringkali membaca hingga larut malam, bahkan kadang kala sampai mata pun terasa sakit, namun juga takkan sudi melonggarkan buku dari genggaman, terutama ketika membaca kalimat : “Tidak menghendaki segala-galanya, satu-satunya hanya supaya kalian mau menfokuskan pikiran melafal Amituofo............”,  “Yah, usiaku (Master Yin Guang) telah tua! Penglihatan mulai melemah, dengan memaksakan diri barulah dapat membaca dan menulis surat............”   

Setiap kali membaca kalimat tersebut di atas, dapat memahami secara mendalam, bagaimana hati welas asih dan upaya Master Yin Guang dalam menyelamatkan para makhluk, sehingga begitu terharu dan meneteskan air mata.

Di dalam Wen Chao, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para praktisi, tidak pernah habis-habisnya, namun Master dapat memberi jawaban yang jelas. Terutama dalam menghapus keraguan terhadap Pintu Dharma Tanah Suci, keunggulan metode melafal Amituofo, menjelaskannya secara terperinci.

Selain itu, terhadap keadaan anggota Sangha yang kacau pada waktu itu, terhadap pelatihan diri anggota Sangha, Master Yin Guang memiliki pandangan yang berbeda, Master memberi teladan dalam wujud tindakan nyata, bagaimana pengamalan yang harus dimiliki oleh seorang praktisi, hal ini membawa banyak manfaat bagi penulis sendiri, meningkatkan kewaspadaan terhadap kehidupan diri sendiri sebagai anggota Sangha.

Kemudian, ketika hendak menuangkan-nya ke atas kertas, barulah menyadari untuk menulis kembali ajaran Master dengan menggunakan kalimat sendiri, merupakan sebuah pekerjaan yang sulit. Ajaran suciwan mengalir keluar dari jiwa sejati yang suci, bukan dapat dipahami secara keseluruhan oleh orang awam seperti kita ini.          

Terutama di dalam Wen Chao, setiap untaian kata dan kalimat yang ditulis Master adalah sedemikian tulusnya, maknanya adalah sedemikian halus dan indah, bila ingin dijelaskan secara keseluruhan dengan kalimat sendiri, bukanlah hal yang mudah.    

Penulis merasa tidak memiliki kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Tetapi demi memenuhi janji pada diri sendiri dan para makhluk, meskipun di luar batas kemampuan, namun juga membulatkan tekad menyelesaikannya.

Penulis menganggap menulis buku ini sebagai laporan hasil belajar dari membaca “Master Yin Guang Wen Chao (Catatan Master Yin Guang)”, tujuan penulisan adalah berharap supaya praktisi yang tidak memahami makna yang terkandung di dalam Wen Chao, dapat ikut melihat dan mendengar ceramah dari Master; semoga buku ini dapat menjadi jembatan penghubung, baik bagi praktisi yang tidak memahami makna Wen Chao maupun praktisi yang belum pernah membaca Wen Chao, untuk mulai membaca “Master Yin Guang Wen Chao (Catatan Master Yin Guang)”.    

Isi buku ini terdiri dari tiga bagian, yang pertama adalah merangkum kisah kehidupan Master Yin Guang, percakapan Master dengan praktisi, yang diberi judul “Keteladanan Suciwan”.

Bagian kedua membahas tentang surat balasan Master Yin Guang yang berisi ceramah beliau, yang juga merupakan solusi atas permasalahan yang dihadapi praktisi masa kini, diberi judul sebagai “Ajaran Sepenuh Hati”.

Bagian ketiga memetik kata Dharma dari Wen Chao, diberi judul sebagai “Untaian Kata Halus nan Indah”.

Master Chin Kung pernah berkata : “Masa sekarang ini, bila ingin mencari kalyanamitra sejati yang melatih diri dengan benar serta bermoral tinggi adalah sangat sulit, apabila tidak berhasil menemukan kalyanamitra sejati, maka berguru pada praktisi jaman dulu merupakan cara terbaik. Bimbingan yang diberikan praktisi jaman dulu kepada kita, tertuang dalam karya tulisnya. Asalkan menuruti ajaran mereka maka kita merupakan murid mereka yang baik. Praktisi yang belajar dengan kesungguhan hati akan meraih keberhasilan”.   

Di dalam Wen Chao, Master Yin Guang berkata : “Apabila anda dapat menerima ucapanku, merupakan sahabat dekatku”. Juga berkata : “Dapat membaca Wen Chao dengan seksama, lalu mengamalkannya, berarti telah bersua dengan hati Master Yin Guang, bukankah ini lebih akrab daripada bertatap muka secara langsung?”

Meskipun penulis bukan lahir pada masa Master Yin Guang berada di dunia, tidak memiliki jodoh mendengar secara langsung ajaran Master Yin Guang, namun kini dengan membaca Wen chao, sehingga dapat menjadikan buku ini sebagai jembatan penghubung, menjalin jodoh baik dengan para makhluk, betapa unggulnya jalinan jodoh dan pahala ini!  

Semasa hidupnya, Master Yin Guang tidak menyukai orang lain menggunakan tulisan untuk memujinya, beliau pernah berpesan pada Venerable De Sen : “Saya Master Yin Guang tidak memiliki kebajikan sejati, apabila menggunakan syair untuk memuji dan mempromosikan diriku, berarti mengumpulkan tumpukan kotoran najis lalu ditaruh di atas kepalaku, mohon sampaikan ucapanku ini kepada seluruh praktisi yang berjodoh”.

Kemunculan buku ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi praktisi lainnya, terhadap ajaran dan keteladanan dari Master Yin Guang, tidak bermaksud untuk membesar-besarkan atau menyanjung-nyanjung ajaran beliau, apalagi sampai menyesatkan praktisi lainnya dalam memahami makna yang terkandung dalam Wen Chao. Semoga Master Yin Guang memahami sebutir niat yang tulus dari penulis.   

Semoga semua praktisi yang berjodoh membaca buku ini, dapat memetik manfaat yang sesungguhnya, bersama-sama terlahir ke Tanah Suci Sukhavati!         



序文

數年前,在佛學院求學時,於圖書館內初次接觸到《印光大師全集》,當時閱讀了幾篇《文鈔》及大師的某些事跡,即對大師產生了至高的崇敬心及信心。

去年為了習
​​講《無量壽經》,常閱讀《文鈔》作輔助教材詳讀《文鈔》後,深知《文鈔》的寶貴與重要,因而常推薦居士們閱讀《文鈔》,卻有許多居士反應:「這些文字太困難了!看不懂……」於是筆者興起了以通俗文字整理《印光法師文鈔》某些開示的念頭,讓看不懂《文鈔》的人能跨越文字的障礙,同沾殊勝的法益。

今年筆者把閱讀《文鈔》當作每天的定課,常在夜裡認真埋頭苦讀,有時候讀到眼睛發痛,仍愛不釋手;尤其每讀到:「光不要一切,唯要您們一心念佛……」、「光老矣!目力衰極,用眼手二鏡,方可勉強看信、寫信……」這類詞句時,總因深深體會到大師度化眾生的悲心與勞心,而感動落淚。 《文鈔》中,居士所提的問題,層出不窮,大師均能做精闢的回應﹔尤其對淨土法門的釋疑、念佛的殊勝,說得更為詳細、殷切。另外,大師因應當時的僧伽亂象,對於出家修行,有另一層面的看法,更難得的是大師以身示範一個行者應有的行儀風範,這讓筆者感觸良多,對於自己的出家生活有所省思與警惕。

然而,當開始撰寫時,才發現要將大師的教誨用自己的文字表達出來,是一項艱難的工作。聖人的教誨,均由清淨自性所流露出來,非我凡夫俗輩所能詮釋。尤其《文鈔》中,大師的語氣句句真誠懇切,其文字義理字字珠璣,欲透過自己的筆墨詮釋,不是一件容易的事。筆者開始覺得要完成這項工作簡直是自不量力;但因對自己及眾生的一份允諾,雖是能力所不及,還是硬著頭皮將它完成了。筆者把這本書當作是閱讀《印光法師文鈔》的心得報告,撰寫的目的是希望看不懂《文鈔》的人,能有機會見聞到大師的開示;看得懂《文鈔》而還沒有看的人,這本冊子能成為他們進入閱讀《印光法師文鈔》法海的跳板。

本書內容共分為三個篇章,第一篇收集的是印光大師生活中的小故事或是與居士之間引人省思的對談,定名為「聖者風範」。第二篇則大多出自於印光大師的書信開示,內容都是現代人常遇到問題,篇名定為「殷殷教化」。第三篇是從大師的《文鈔》中,節錄出法語,以原文呈現,篇名定為「字字珠璣」。關於本書的撰寫內容,尤其是「殷殷教化」篇,因未能確知居士們的信函原意如何,只能從大師的回信中去揣測居士們所問的問題,或許難免有斷章取義之嫌,望讀者見諒。

關於本書的參考依據,《印光法師年譜》是採用沈去疾居士編著,蘇州弘化社發行,台中佛教蓮社,年月印行的版本。 《印光法師全集》則採用社團法人高雄市淨宗學會,公元二○○○年一○月印行之版本。

現代要找一位真正有修有德的善知識很困難,找不到善知識,以古德為師是最好的方法。古德對我們的教導,就在他們的著述中。只要遵循他們的教導,就是他們的好學生。認真行之,就能成就。大師在《文鈔》中也說:「汝能依我所說,即我契友。」又說:「能詳閱《文鈔》,依之而行,即見光心,豈不如見面之親切乎?」雖然筆者生不逢時,無緣親炙大師之教誨,但是現在遇到了《文鈔》,又能以此書為橋梁,與眾生結法緣,這是多麼殊勝的因緣福報!

大師生平不喜別人以文字贊嘆他,曾交代德森法師:「光無實德,若頌揚光,即是斂大糞向光頭上堆,祈與一切有緣者說之。」這本書的出現,只是對大師的教導及身行風範,作寫實的描寫,期對後世學人有所啟發,決無誇大其辭,應不至於有誤導眾生及褻瀆聖人之處。希望大師能念筆者一片愚誠,不要訶責,望能以幫助眾生之功抵違逆師教之過,是為大幸!

願有緣看到這本書的眾生,都能獲得真實的利益,同生淨土

釋見文編述