Bimbingan dari Master Yin Guang
1.2. Tekad Meninggalkan Keduniawian
Pada saat Master Yin Guang berusia 21 tahun, selagi
abang sulungnya tidak berada di rumah, dia menuju ke Vihara Lian-hua-dong
(Vihara Gua Teratai) di wilayah Pegunungan Zhongnan dan ditabhiskan menjadi
anggota Sangha oleh Master Dao Chun.
Master Dao Chun mengira Master Yin Guang mempunyai
tabungan, makanya berkata pada Master Yin Guang : “Anda boleh meninggalkan
keduniawian, tetapi jubah harus dipersiapkan sendiri”.
Kemudian sang guru hanya menyerahkan sehelai jubah
luar dan sepasang sepatu kepada muridnya, cuma tempat tinggal dan makan yang
diberikan gratis. Kehidupan di Vihara Gua Teratai cukup susah, memasak di
dapur, menimba air dan beragam pekerjaan berat lainnya, semuanya harus
dikerjakan sendiri.
Tiga bulan kemudian, abang sulung berhasil
menemukan Master Yin Guang di Vihara Gua Teratai, kemudian memberitahunya :
“Ibunda sakit berat, ikutlah saya pulang ke rumah!”
Meskipun di dalam hati Master sangat jelas ini
merupakan tipuan abang sulung untuk membawanya pulang ke rumah, tetapi beliau
juga tidak enak hati menentangnya, akhirnya mengikuti sang abang pulang ke
rumah.
Di tengah perjalanan, abang sulung mengeluarkan
satu stel pakaian orang awam, berkata dengan tegas : “Gantilah jubah Sangha
dengan pakaian ini! Kalau kamu tidak sudi, saya akan mati di hadapanmu!”
Master Yin Guang tak berdaya, akhirnya melepaskan
jubah Sanghanya dan mengenakan pakaian awam. Sesampainya di rumah, ternyata
benar, ibundanya sehat-sehat saja. Bahkan terhadap tindakan putranya yang
meninggalkan keduniawian, sang bunda tidak berkomentar apa-apa. Tetapi si abang
malah memberi peringatan keras pada adiknya : “Siapa yang mengajari kamu
meninggalkan keduniawian tanpa ijin keluarga? Apakah boleh bertindak sesuka
hatimu? Mulai sekarang buang jauh-jauh niatmu meninggalkan keduniawian, kalau
tidak, hukuman yang diberikan padamu akan lebih menyakitkan lagi!”
Master Yin Guang hanya bisa memilih untuk menetap
di rumah, 80 sekian hari kemudian, keluarganya takut Master kabur lagi dari
rumah, sehingga memperketat pengawasan, sampai-sampai tidak memiliki peluang
sama sekali untuk keluar.
Suatu kali, ada sanak saudara yang menyelenggarakan
pesta pernikahan, abang sulung mengajaknya pergi menghadiri jamuan. Di atas
meja jamuan terdapat hidangan daging, Master sengaja memakannya, abang sulung
yang melihatnya merasa gembira, mengira adiknya sudah mengubur niat
meninggalkan keduniawian, sehingga melonggarkan pengawasan terhadap adiknya.
Suatu hari, abang sulung bepergian untuk
mengunjungi sanak saudara di kejauhan, abang kedua sedang pergi menjemur millet
(semacam padi-padian), Master Yin Guang tahu bahwa peluangnya telah tiba,
dengan diam-diam dia mengambil jubah Sanghanya dan sejumlah uang lalu kabur
dari rumah.
Dia kembali menuju ke Vihara Gua Teratai menemui
gurunya, Master Dao Chun, tetapi oleh karena takut dikejar abang sulung, tidak
berani menetap di vihara ini, setelah menginap semalam, dia memutuskan untuk
berkelana. Sebelum berangkat, Master Dao Chun memberinya sejumlah uang.
Dengan bekal jalan ini akhirnya Master Yin Guang
sampai di Vihara Lian-hua-shi (Vihara Lotus) di Kabupaten Zhuxi, Provinsi Hubei.
Di vihara ini, Master harus menyelesaikan pekerjaan yang paling berat sekalipun,
menjadi landasan bagi Master Yin Guang dalam menjalani kehidupan melatih diri
sebagai anggota Sangha.
Penulis : Venerable Shi Jian-wen
出家的決心
光緒七年,大師二十一歲。趁兄長不在家時,自行前往終南山南五台蓮華洞寺出家,禮拜道純長老為師父。長老以為大師出家前一定有積蓄,所以對他說:“你可以出家,但是衣服必須自備。”之后,只送大師一件大衫,一雙鞋子,只差住房、吃飯不用錢罷了。蓮華洞寺的生活相當清苦,燒飯、挑水等种种苦役,都要自己作。
過了三個月出家修行的生活,大師的哥哥找到了蓮華洞寺,告訴他:“母親病得很嚴重,你跟隨我回家吧!”
大師心理雖然知道這是哥哥騙他回家的謊言,但也不好違背,仍然跟他回去。路途中,大哥拿出一套在家人的衣服,嚴厲的說:
”脫下僧服換上它!你如果不脫,我就死在這里!”
大師無奈,只好脫下僧服換上了俗衣。回到家里,母親果然無恙,而且對他出家也沒什么意見。不過,哥哥卻對他嚴厲指責、警告:
“誰教你擅自出家?你想出家就可以出家嗎?從今以后放下出家的念頭,否則一定痛加責罰!”
大師只好暫時住下來,在家里住了八十几天,家人怕大師再次逃家,嚴厲防范,讓他沒有任何机會可以出去。有一次,親戚辦喜事,大師同兄長去祝賀。酒席中有肉肴,大師故意大口大口的吃,兄長看了很高興,以為他不再想出家了,對大師的防范之心也就松懈了。
有一天,大哥去遠地探親,二哥在晒谷子,大師知道机會來了,就偷偷拿着僧服及兩百文錢离家,先去蓮華洞寺找道純長老,但是怕大哥會再次追來,不敢久住,過了一夜就离開了,臨行前,長老送了一圓洋錢給他,大師以此為路費到了湖北竹溪蓮華寺挂單,從領最苦的執事開始,展開了一生出家修行的生活。
原文見《印光法師年譜》頁四二
《印光法師文鈔三編》頁四九九
釋見文編述