Tuesday, 22 August 2017

1.23.Mimpi yang Tidak Awam


Bimbingan dari Master Yin Guang
1.23.Mimpi yang Tidak Awam
Tahun 1937, Master Yin Guang berusia 77 tahun, Upasika Yang Xin-fang bersama rombongan sahabatnya datang mengunjungi Master Yin Guang, sambil memohon Visudhi Trisarana. Dia datang mengambil Visudhi Trisarana dibawah bimbingan Master Yin Guang karena sebuah jalinan jodoh, yakni dia bermimpi sebuah peristiwa yang mengherankan.  

Xin-fang pada mulanya tidak belajar Ajaran Buddha, dia memiliki seorang teman akrab yang bernama Zhang Xiao-juan, ibunda Xiao-juan yakni Nyonya Zhang menganggap Xin-fang sudah seperti putri kandung, begitu menyayanginya, maka itu setiap pulang sekolah, Xin-fang suka mengikuti Xiao-juan pulang ke rumah Keluarga Zhang, makan siang bersama-sama, bahkan bermalam di rumah Keluarga Zhang, suatu malam dia bermimpi sebuah peristiwa yang sungguh mengherankan :

Dia bermimpi melihat Bodhisattva Avalokitesvara di atas sebuah pulau kecil, sementara dirinya berada di sebuah perahu kecil, perahu kecil perlahan-lahan mendekati pulau kecil tersebut.   

Bodhisattva Avalokitesvara memberitahu Xin-fang : “Bodhisattva Mahasthamaprapta sekarang sedang berada di Shanghai, membabarkan Dharma kepada para makhluk, kenapa kamu masih berada dalam kebingungan, bukannya pergi mendengar Buddha Dharma?”

Xin-fang tidak berkata apa-apa, Bodhisattva Avalokitesvara melanjutkan lagi :
“Master Yin Guang adalah jelmaan Bodhisattva Mahasthamaprapta yang datang ke dunia untuk menyelamatkan para makhluk, empat tahun lagi jalinan jodoh jelmaanNya menyelamatkan para makhluk di dunia ini akan segera berakhir”.

Setelah menyelesaikan ucapanNya, Bodhisattva Avalokitesvara tidak kelihatan lagi. Kemudian mendadak muncul badai di lautan, Xin-fang panik dan berteriak minta tolong, Xiao-juan segera membangunkan-nya :    
“Xin-fang! Kamu sedang mimpi buruk ya?”

Xin-fang menceritakan mimpinya tadi kepada Xiao-juan, setelah mendengarnya Xiao-juan cuma senyum-senyum saja.

Keesokan paginya, Xin-fang memberitahu Nyonya Zhang tentang mimpinya semalam, lalu bertanya apakah Nyonya Zhang pernah mendengar nama Bodhisattva Mahasthamaprapta? Lantas, apakah juga pernah mendengar Bhiksu yang bernama “Yin Guang”?

Nyonya Zhang merupakan pengikut Buddha, mendengar cerita Xin-fang, dia jadi tercengang, lalu memberitahu Xin-fang :
“Bodhisattva Mahasthamaprapta adalah Bodhisattva Alam Sukhavati, sedangkan mengenai Master Yin Guang, saya pernah mendengar namanya dari papa Xiao-juan, sepertinya adalah Bhiksu senior yang telah mencapai pencerahan, yang tinggal di Gunung Putuo”.

“Jadi apakah Master Yin Guang sekarang lagi berada di Shanghai?” tanya Xin-fang.

“Saya juga tidak tahu!” jawab Nyonya Zhang.

Di dalam hati Xin-fang merasa penasaran. Keesokan harinya dia membaca surat kabar “Shen Bao”, melihat sebuah pemberitahuan bahwa Shanghai akan menyelenggarakan upacara kebaktian untuk melindungi negara dan meredakan bencana, mengundang Master Yin Guang untuk memimpin, barulah Xin-fang menyadari bahwa mimpinya bukanlah mimpi biasa.

Kemudian Nyonya Zhang bersama dua putrinya itu, pergi mendengar ceramah Dharma, bahkan mengambil Visudhi Trisarana dibawah bimbingan Master Yin Guang, mereka juga menyampaikan kejadian dalam mimpi kepada Master.

Master Yin Guang membantah keras cerita mereka, bahkan berpesan agar mereka tidak boleh menyebarluaskan hal tersebut, kalau tidak, maka mereka bukan lagi murid Master.  

Akhirnya selama Master Yin Guang masih hidup di dunia, Xin-fang tidak pernah membuka rahasia ini kepada siapapun.

Sampai pada ketika Master Yin Guang wafat, Xin-fang menulis syair kenangan, barulah menceritakan keluar kejadian dalam mimpi yang tidak awam tersebut. Bila dihitung dari peristiwa mimpinya sampai wafatnya Master, adalah tepat 4 tahun, membuktikan kebenaran ucapan dari Bodhisattva Avalokitesvara, yang juga membuktikan bahwa Master Yin Guang memang adalah jelmaan dari Bodhisattva Mahasthamaprapta.

Jelmaan asli pasti takkan sudi membocorkan jati dirinya, tidak mengejar ketenaran dan keuntungan. Jaman sekarang malah terbalik, ada sebagian orang awam yang diliputi ketidaktahuan, malah begitu angkuh sibuk mempromosikan diri sendiri sebagai jelmaan Buddha dan Bodhisattva yang datang ke dunia ini, menampilkan kelainan untuk menyesatkan para makhluk, rakus akan ketenaran dan keuntungan. Master Yin Guang sendiri justru berkebalikan dengan orang-orang awam ini, Master Yin Guang yang senantiasa mengejar kesahajaan, ternyata penampilannya sungguh tidak awam!        

Penulis : Venerable Shi Jian-wen


不平凡的夢
民國二十六年,印光大師七十七歲,揚信芳居士偕同友人來拜訪印光大師,并請求皈依。她來皈依大師的因緣是她作了一個奇怪的夢。

信芳原本沒有學佛,她有一個最要好的同學名字叫張孝娟,孝娟的母親張太太也把信芳當成自己的女儿一樣疼愛,所以信芳放學后,常跟孝娟一起回張家,一起吃飯,并在張家過夜,有一天晚上她在張家做了一個很奇怪的夢:
她夢見觀世音菩薩在一個小島上,她自己在一只小船上,小船慢慢地靠近小島。

觀世音菩薩告訴她:“大勢至菩薩現在在上海教化眾生,妳為什么還在昏迷當中,不去听聞佛法?”

信芳沒有說話,觀世音菩薩又說:
“印光和尚是大勢至菩薩化身來度眾生的,四年后他在這個世界化身度眾的因緣就要結束了。”

觀世音菩薩說完話就不見了。之后,海突然起大風浪。信芳大叫救命,孝娟將她推醒:
“信芳!妳做惡夢了嗎?”

信芳將所做的夢告訴孝娟,孝娟只笑了笑。

隔天清早,她把這個夢告訴張太太,問張太太是否听過大勢至菩薩?是否有一位叫“印光”的和尚?張太太因為已經學佛,听到這個夢感到很惊奇,她告訴信芳:
“大勢至菩薩是西方极樂世界的菩薩,至于印光和尚,我曾經听過孝娟的父親提過,好像是普陀山的得道高僧。”

“印光和尚現在在上海嗎?”信芳問。

“這個我就不知道了!”張太太說。

信芳心理覺得納悶。隔日信芳閱讀《申報》,看見報紙上登了一項通告說上海將舉辦護國息災法會,并敦請印光和尚主持,這才知道自己做的夢不平凡。
后來她們三人去听法,并皈依印光大師,也把這個夢告訴大師,大師駁斥他們,還對他們說不可以把這件事宣揚出去,否則就不是他的弟子。遭到駁斥的信芳,在大師有生之年,未曾公開提過這件事。

這個不平凡的夢一直到大師往生后,信芳寫紀念文,才把這件事說出來。從她做這個夢到大師往生剛好四年,應驗了觀世音菩薩說的話,也證明了印光大師确實是大勢至菩薩的應化身。

      真正佛菩薩再來人,一定不愿意顯露身份,不求名聞利養。現代有些人實是無明凡夫,卻狂傲自大,自稱是佛菩薩再來人,顯异惑眾,為求名聞利養。相對于這些人,力求平凡的印光大師顯得多么不平凡!

原文見《永思集》

釋見文編述