Tuesday, 29 August 2017

2.14. Makna Sebenarnya dari Melepaskan Satwa ke Alam Bebas


Bimbingan dari Master Yin Guang
2.14. Makna Sebenarnya dari Melepaskan Satwa ke Alam Bebas
Sekarang banyak orang yang suka melepaskan satwa ke alam bebas, alasannya kebanyakan adalah berharap diri sendiri dapat memperoleh “jasa kebajikan”, agar diri sendiri bisa mendapatkan pahala “kesehatan dan usia panjang”. Lantas apakah kita memahami makna sebenarnya dari melepaskan satwa ke alam bebas? Apa saja yang mesti diperhatikan ketika melepaskan satwa ke alam bebas?

Master Yin Guang mengingatkan :
“Saya Yin Guang selama ini tidak pernah menganjurkan pada peringatan HUT Buddha dan Bodhisattva, atau Che-it, Cap-go, hari-hari besar keagamaan untuk melepaskan satwa ke alam bebas. Oleh karena praktisi sekalian sudah terbiasa memilih hari-hari tersebut untuk melepaskan satwa, pada hari-hari besar keagamaan, umat Buddha yang melepaskan satwa itu jumlahnya banyak sekali, akibatnya para pemburu akan melakukan penangkapan besar-besaran. Setelah satwa-satwa tersebut dilepas, para pemburu akan menangkapnya kembali.

Namun sayangnya banyak orang yang melepas satwa karena haus akan ketenaran, mesti hari ini juga melepaskan satwa supaya jangan ketinggalan dengan orang lainnya; ada pula yang menganggapnya sebagai amal atau kebajikan, kalau bukan hari besar keagamaan, maka tidak sudi melepaskan satwa!

Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah tempat melepas satwa, umpamanya : ikan buas tidak boleh dilepas ke kolam, kalau tidak, ikan-ikan lainnya bisa habis dimangsa, ini serupa dengan melepaskan bandit ke dalam dusun, sehingga penduduk dusun mengalami kerugian harta benda dan kehilangan nyawa.  

Melepas satwa, sesungguhnya sulit melakukannya hingga sesuai dengan Dharma secara menyeluruh, maka itu solusi yang paling mendasar adalah dengan menggalakkan sila tidak membunuh dan bervegetarian.

Dalam keseharian menyelenggarakan kegiatan melepas satwa, tujuannya adalah agar para praktisi dapat memahami makna dari melepas satwa, tetapi apabila kegiatan melepas satwa dilakukan tidak sesuai dengan Dharma, maka cuma bisa mengimbangi jasa dan dosa saja.

Melepas satwa katanya demi menyelamatkan makhluk hidup, sesungguhnya adalah demi menyelamatkan manusia. Coba pikirkan, apabila manusia tidak membunuh makhluk hidup, mana perlu lagi mengadakan kegiatan pelepasan satwa?

Sementara itu di dunia ini manusia “meat lovers” kian hari kian banyak, andaikata tidak menggalakkan kegiatan pelepasan satwa, maka lama kelamaan, manusia di seluruh pelosok dunia ini akan menjadi bangsa barbar. Maka itu melepas satwa adalah supaya para “meat lovers” dapat melakukan introspeksi diri.

Saat melepaskan satwa hendaknya melafal Amituofo dan dharani dengan setulusnya, segala tata cara pelepasan satwa hanyalah formalitas semata, andaikata kegiatan pelepasan satwa bersifat umum, maka boleh menuruti tata cara pelepasan satwa, apabila bersifat perorangan, maka cukup dengan melafal Amituofo saja.

Apabila kegiatan pelepasan satwa diselenggarakan bertepatan dengan musim panas, maka tindakan harus cepat, tidak boleh lagi mengadakan tata cara upacara yang bertele-tele, sehingga tertunda kelamaan, akibatnya makhluk hidup yang semula hendak dilepas, sekarang malah terancam nyawanya.

Orang awam yang hendak menyelenggarakan kegiatan pelepasan satwa, tata caranya boleh disederhanakan, kalau mau menuruti tata cara upacara formal juga boleh. Tetapi kalau demi harga diri, sehingga memaksakan supaya tata cara upacaranya serupa dengan yang dilakukan anggota Sangha, ini merupakan sikap pongah.

Ajaran Buddha bersifat fleksibel, melakukan apa saja hendaknya menggunakan hati yang bijak untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah”.

Penulis : Venerable Shi Jian-wen


放生的真意
現代有許多人喜歡放生,原因大多是希望能為自己做“功德”,自己能得到“健康長壽”的福報。然而我們真的了解放生的真意嗎?放生應該注意哪些事呢?大師提出了以下的提醒:
“印光一向不主張在佛菩薩圣誕日,或者初一、十五這些特定的日子放生。因為大家都習慣在這些日子放生,在這些日子放生的人特別多,捕生者會因此而捕捉的特別多。在放生之后,這些捕捉者又再去捉。

可惜許多人放生是因為好名,一定要在這一天追隨大家放生;也有些人是因為要做人情而因循了事,如果不在特定的日子就不肯放生!

又放生地點要注意選擇,例如:害魚之類不可以放入池塘中,否則其他的魚會被它吃掉,這就好像把賊放到村落里面,村民將有損失財命的危險。

放生其實很難做到完全如法,所以最根本的解決方法是提倡戒殺吃素。平時舉行放生是希望大家能体會放生的意義,若是放生不能如法,其實也只是功過相抵而已。

放生說是為了救護眾生,其實是為了救人類。試想人類如果不殺生,哪里還需要放生呢?然而世上吃眾生肉的人越來越多,如果不提倡放生,久而久之,全世界的人將成為野蠻民族。所以放生是為了讓這些愛好殺生吃肉的人可以反省警誡。

放生的人應該是以不忍心殺生為本意,不能認為是因為某類眾生殺害多少生物,所以不能放生。如果有這种想法,就會以為魚類大多吃小魚、水虫,放一條大魚,它一天會吃掉無數的小魚,那么是放一條生命,殺害多數眾生,這樣就功少過多了,如此想法也是有所偏差。(害魚或大魚不是不能放,只是放生地點要注意)。

放生時要至誠念佛持咒,所有放生的儀式只不過是表法而已,如果大家一起放生,則按照放生儀式進行,個人放生至誠念佛就可以了。

放生如果是在夏天舉行,速度要快,不可以儀式繁雜,耽擱太久,否則這些生物的壽命會減損,甚至斷命。在家居士放生,儀式可以從簡,如果是真誠之心,按照儀式而行也可以。若是為了面子而求形式一定要跟出家師父的儀式一樣,這是一种我慢的心態。佛法是圓融的,作任何事情應該善用其心分辨是非善惡。”

《印光大師文鈔三編》上冊,頁二二

釋見文編述