Sunday, 10 September 2017

3.3. Untaian Kata 21~30



Bimbingan dari Master Yin Guang
3.3. Untaian Kata 21~30


21. 今日之人女,即異日之人母。人欲培植國家,當以教女爲急務。

21. Hari ini menjadi putri orang, kelak jadi ibunda orang. Bila ingin membangun keluarga yang baik, menata negara dengan baik, maka mendidik putri merupakan tugas yang mendesak.


22. 教女一事,重于教子多多矣!而余所謂教女爲齊家治國之本,及治國平天下之權,女人家操得一大半,乃眞語、實語也。

22. Mendidik putri harus lebih serius daripada mendidik putra! Seperti yang selalu saya katakan sebagai mendidik putri merupakan landasan bagi membangun keluarga dan menata negara, serta kekuatan dari menata negara dan perdamaian dunia, lebih dari separuhnya berada di tangan wanita, ini adalah perkataan yang nyata dan sejujurnya. 


23. 天下之本在家,家之本在身,果能人各提倡因果報應,及家庭教育,則賢才蔚起,而一切搗亂及土匪強盜,不複再生。

23. Dasar dari dunia ada di dalam keluarga, dasar dari keluarga ada pada diri sendiri, apabila setiap insan dapat menggalakkan pendidikan Hukum Sebab Akibat dan pendidikan keluarga, maka insan berbakat akan tumbuh subur, sehingga segala kaum pemberontak dan kawanan bandit, takkan muncul lagi.


24. 惜有限之精神,辦末後之事業(注),其老年人之第一要緊著子也。

注「末後之事業」指的是了脫生死之大事。因老年人來日無多,應以有限的生命、時間一心念佛,求生西方,此乃一生中最要緊的事。

Memanfaatkan kesempatan selagi memiliki semangat yang terbatas, menyelesaikan segala urusan menjelang ajal, merupakan kewajiban orang lanjut usia yang terpenting dan paling mendesak.

Catatan :
“Menyelesaikan segala urusan menjelang ajal” menunjuk pada masalah terbesar untuk mengakhiri samsara. Oleh karena lansia sisa waktunya hidup di dunia sudah tidak banyak lagi, maka itu dengan sisa hidup yang terbatas ini, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, ini merupakan hal yang paling terpenting sepanjang hidup.


25. 敦倫盡分,閑邪存誠,諸惡莫作,衆善奉行,先作世間好人,乃能進修佛法。

25. Menunaikan kewajiban menurut peranan masing-masing, menjauhi kesesatan membangkitkan ketulusan, janganlah berbuat jahat, perbanyaklah kebajikan, terlebih dulu menjadi orang baik di dunia ini, barulah dapat belajar Buddha Dharma dan melatih diri.


26. 凡見一切女人,均作母、姊妹、女想,及自妻亦作此想,則淫欲魔無如何矣!

26. Setiap melihat kaum hawa, hendaknya memiliki pemikiran sebagai berikut : wanita lansia dipandang sebagai ibunda sendiri, wanita yang usianya lebih besar dipandang sebagai kakak, yang berusia lebih kecil dipandang sebagai adik perempuan, sedangkan anak perempuan dipandang sebagai putri sendiri.

Seorang manusia yang beradab takkan berani timbul niat buruk terhadap ibundanya, kakak, adik perempuan dan putrinya sendiri. Memandang semua kaum hawa sebagai ibunda, kakak, adik perempuan dan putri sendiri. Dengan pemikiran sedemikian rupa untuk mengendalikan nafsu indria, sehingga nafsu indria takkan berdaya lagi!   


27. 人生欲得無病健康,必須極力節欲。

27. Manusia bila ingin tidak berpenyakit dan sehat, maka harus mengerahkan segenap kemampuan menjauhkan diri dari nafsu indria.


28. 倘外現修持之相,而內無眞實之心,則是假善人。假善人何能得眞利益乎?

28. Andaikata melatih diri cuma penampilan luar semata, sementara di dalam tidak punya hati yang sesungguhnya, ini adalah insan baik imitasi. Insan baik tiruan bagaimana mungkin bisa memperoleh manfaat yang sesungguhnya?


29. 若學佛之人不以躬行實踐爲事,則與世俗之伶人無異。在當場,苦、樂、悲、歡,做得酷肖,實則一毫也與己無幹。

29. Insan yang belajar Ajaran Buddha, bila tidak mengamalkannya secara langsung, maka serupa dengan artis duniawi. Di atas panggung melakonkan susah, senang, sedih, gembira, meskipun lakonannya menyerupai asli, namun sesungguhnya sedikitpun tidak ada hubungannya dengan diri sendiri.


30. 學佛的人,若是聽聞佛法,而不身體力行、實踐佛法,跟演戲的人哪有什麽兩樣。演員們在舞台上,表演著苦、樂、悲、歡,縱然演技精湛演得再好、再像,實際上與眞實的自己一點也不相幹。

30. Insan yang belajar Ajaran Buddha, apabila setelah mendengar Buddha Dharma, tetapi tidak mengamalkannya, apa bedanya dengan pemain sandiwara. Para pelakon sedang berakting di atas panggung, melakonkan adegan suka, duka, sedih dan gembira, meskipun si artis melakonkan-nya dengan seserius mungkin, mirip dengan asli, namun kenyataannya sama sekali tidak ada kaitannya dengan diri sendiri.   


Penulis : Venerable Shi Jian-wen