Saturday, 19 August 2017

1.7. Mengajari Tanpa Jenuh


Bimbingan dari Master Yin Guang
1.7. Mengajari Tanpa Jenuh
Tahun 1930 Master Yin Guang mengasingkan diri di Vihara Bao Guo di Suzhou, ada seorang yang bernama Upasaka Wang sering mengunjungi Master di vihara tersebut.

Setiap kali Upasaka Wang berkunjung ke vihara, selalu tampak sejumlah umat, baik pria, wanita, tua maupun muda, yang berdatangan dari berbagai penjuru, memohon Visudhi Trisarana dari Master Yin Guang, Master tidak pernah bosan memberi ceramah tentang cara melafal Amituofo, Trisarana, Lima Sila, Delapan Penderitaan dan Sepuluh Kebajikan, setiap kali selalu menjelaskannya dengan terperinci, takut kalau ada yang tidak dipahami mereka, sambil mengingatkan mereka agar melatih diri dengan benar.

Suatu kali Upasaka Wang bercanda pada Master Yin Guang : 
“Ceramah Master pada mereka, saya sudah mendengarnya berulang kali, bahkan hampir bisa menghafalnya”.

Master Yin Guang berkata :
Meskipun kamu sudah berulang kali mendengarnya, tetapi bagi orang lain, mungkin baru pertama kali datang ke sini, dan mungkin juga ini merupakan kesempatan satu-satunya dalam sepanjang hidupnya, untuk mendengar ceramah Dharma, maka itu saya mesti menjelaskan secara terperinci kepada mereka!”  

Penulis : Venerable Shi Jian-wen


Catatan tambahan :
Trisarana :
1. Berlindung pada Buddha
2. Berlindung pada Dharma
3. Berlindung pada Sangha

Lima Sila :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak melakukan perbuatan asusila
4. Tidak berdusta
5. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol

Delapan Penderitaan :
1. Penderitaan lahir
2. Penderitaan tua
3. Penderitaan sakit
4. Penderitaan mati
5. Penderitaan karena berpisah dengan yang dicintai
6. Penderitaan karena berkumpul dengan yang dibenci
7. Penderitaan akibat keinginan yang tak tercapai
8. Penderitaan Panca Skandha

Sepuluh Kebajikan :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak melakukan perbuatan asusila
4. Tidak berbohong
5. Tidak mengucapkan kata-kata rayuan gombal, memikat, membujuk dan yang menyesatkan
6. Tidak mengucapkan kata kasar
7. Tidak mengadu domba, tidak menfitnah
8. Tidak tamak (alobha)
9. Tidak membenci (adosa)
10. Tidak bodoh (amoha) : memahami hukum karma
 


誨人不倦
民國十九年,印光大師移居蘇州報國寺閉關,有位王居士常常到報國寺拜訪大師。

王居士每回到報國寺,總是可以看到從各地來請求皈依的男女老少,大師總是不厭其煩對他們開示念佛的方法,及三皈、五戒、八苦、十善諸法,每次都說得很詳盡,唯恐他們有不明白的地方,并鼓勵他們要好好修行。

有一次,王居士跟大師開玩笑:

「大師對人開示的這些道理,我都已經熟得快能背了。」

「你雖然听得很熟了,但是別人很可能都是第一次來,也可能這一生僅此一次听聞佛法,所以我不能不為他們詳細的說明啊!」

原文見《印光法師年譜》頁八六

釋見文編述